” Indonesia Video game Experience mencerminkan pertumbuhan pesat industri video game di Indonesia. Acara ini adalah kesempatan emas bagi kita semua untuk mengeksplorasi, berinovasi, dan menjadi jembatan antara programmer video game dengan penggemarnya. Kami sangat antusias melihat bagaimana IGX 2024 akan mendorong industri ini maju dan memberikan inspirasi bagi banyak orang,” ungkapnya. Battle of Guardians menghadirkan berbagai karakter menarik, dan juga mekanik menantang di mana pemain saling bertarung secara online. Dengan dipertandingkannya Battle of Guardians di PON 2024, diharapkan game yang dikembangkan oleh Miracle Gates Amusement ini semakin dikenal khalayak luas. Walaupun popularitasnya sedikit menurun dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, namun PUBG Mobile tetap menjadi salah satu esports paling banyak digandrungi di Indonesia.
Membangun Solidaritas Melalui Turnamen Esports Mobile Legends Di Komunitas Video Gaming Pedesaan
Di dunia yang sangat terhubung ini, merek harus menganggap industri esports sebagai “bisnis bersama” daripada “bisnis pertunjukan”. Esports (electronic sporting activity) atau olahraga elektronik adalah bentuk kompetisi yang difasilitasi oleh sistem elektronik, khususnya computer game dan video game online. Pada dasarnya, ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bermain video game secara kompetitif. Seorang Esport Player adalah orang yang bermain game kompetitif secara profesional dan terorganisir, biasanya melibatkan permainan berbasis tim ataupun individu. Kompetisi atau turnamen Esport biasanya dilangsungkan setiap musim, yang tentunya dihadiri oleh penggemar dan kompensasi yang jumlahnya yang tidak sedikit.
Langkah Tegas Propam Polda City Jaya Hadapi Praktik Pungli Di Samsat Bekasi
Resort e-ZONe menawarkan 9 lantai berisi kamar tamu dan 3 lantai yang dikhususkan untuk fasilitas gaming. Baginya, dominasi pria yang lekat dengan industri esports, tentunya diharapkan bisa dipatahkan dengan munculnya tim atau pemain esports wanita yang hadir pada banyak turnamen, karena itu akan menjadi suatu ceruk pasar yang menarik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa eSports layak dijadikan mata pencaharian baru, karena memiliki masa depan yang sangat menjanjikan. Tentu saja semua itu membutuhkan kemampuan, keahlian, dan kerja keras, sehingga mereka dapat bersaing dengan para player profesional lainnya. Tak hanya itu, dengan menunjukkan performa yang baik dan memiliki popularitas yang tinggi, maka akan semakin mudah bagi pemain tersebut untuk meraup keuntungan di bidang media sosial lainnya, seperti menjadi youtuber atau livestreamer dan masih banyak lagi. Turnamen terbaru dari Tri ini dirancang khusus bagi penggemar Esports yang ingin meningkatkan keterampilan gaming mereka.
Misalnya laporan firma riset pasar game, Newzoo, menyebutkan tahun lalu negara itu menghasilkan US$ 1,1 miliar atau Rp15,2 triliun hanya dari video gaming saja. ” Semakin besarnya kebutuhan masyarakat akan tontonan berkualitas terhadap gaming dan eSports, menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya industri ini telah terbangun,” tutup Kevin. Galaxy Video Gaming Academy School Collection menyediakan complete hadiah senilai USD 15.000, dimana juara pertama akan mendapatkan hadiah senilai USD 7.500, dilanjutkan juara kedua USD 3.500, juara ketiga USD 2.500, dan juara keempat akan mendapatkan hadiah senilai USD 1.500. Selain itu, terdapat kegiatan i-Cafe Collecting untuk para pemilik i-Cafe, gamenet, atau warnet se-Jabodetabek. Sementara itu, Sekretaris Jenderal APTIKNAS Fanky Christian menyampaikan, ekosistem terkait game Indonesia harus didukung dan dikembangkan secara terus menerus. Namun Airin mengaku bahwa manuver yang dilakukan Samsung untuk mendulang industri video gaming ini tak hanya tahun ini.
Sebenarnya, Indonesia berpotensi menjadi negara pencetak atlet esport andal dan berprestasi. Selain itu, dukungan dari pemerintah dan para pegiat esport juga sangat dibutuhkan. Untuk menjadi seorang atlet eSports pun tak sembarangan, dibutuhkan sebuah keseriusan loh, karena ini bukan sekadar permainan mengisi waktu luang. Keseriusan dan fokus untuk menjadi pemain eSports professional harus dilatih.
Di dunia yang sangat terhubung ini, merek harus menganggap industri esports sebagai “bisnis bersama” daripada “bisnis pertunjukan”. Dengan menggunakan tim dan pemain untuk membantu menyampaikan pesan, mereka dapat bekerja secara langsung dengan penonton esports sebagai rekan aktor. Kata esports mungkin tidak asing di telinga kita dan telah menjadi budaya yang erat bagi generasi muda, khususnya generasi Z dan Alpha. Pesatnya perkembangan esports atau olahraga elektronik tidak lepas dari peran perusahaan pengembang gim kompetitif yang aktif mengadakan ajang turnamen dengan hadiah bernilai fantastis.